Thursday, December 18, 2008

Sejarah Identifikasi Nepenthes


Kantung Semar diperkirakan berasal dari Asia Timur. Namun, kini banyak terdapat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ia bisa hidup di mana saja, mulai dari pantai, gunung kapur sampai hutan lebat di pegunungan. Saat ini terdapat 103 spesies kantong semar di dunia yang sudah dipublikasikan 64 jenis yang hidup di Indonesia dengan rincian pulau Kalimantan memiliki 32 spesies (termasuk Sabah, Sarawak dan Brunei) dan Sumatera memiliki 29 Spesies. Sisanya terdapat di pulau Jawa, Sulawesi, Maluku hingga Papua.
Nepenthes pertama kali dideskripsikan di dunia pada abad 16, sekitar tahun 1658 dengan nama Amramitico oleh Etienne de Flacourt.Flacourt menemukan nepenthes berkantong corong berwarna hijau kekuningan menghampar di permukaan tanah lembap berpasir dan rawa-rawa bakau di sebuah pulau kecil di Madagaskar. Kantongnya menyembul di antara semak-semak. Nama Nepenthes pada saat itu belum dipakai. Nama Amramitico pada 1797 dikemudian hari diberi nama Nepenthes Madagascariensis oleh Jean Louis Marie Poiret, botanis asal Perancis. Adapun nama Nepenthes sendiri pertama kali dikenalkan oleh J.P Breyne diambil dari sebuah nama gelas anggur.
Kisah berlajut, pada tahun 1677 atau sembilan tahun setelah Nepenthes Madagascariensis, seorang ahli botani berkebangsaan Swedia bernama Linnaeus mempopulerkan Nepenthes untuk pertamakalinya dengan sebutan Pelipur Lara untuk Nepenthes Distillatoria. Sejak itu masyarakat lebih senang dengan julukan lokal. Nepenthes kedua diklaim ditemukan oleh H.N. Grimm menemukan dan menamakan Nepenthes Distillatoria yang merupakan Nepenthes endemik Srilanka.
Pada tahun 1690 Seorang ahli botani Belanda bernama Rumphius menemukan spesies baru yang teridentifiksai pada keluarga Cantherifera kemudian dikenal sebagai Nepenthes Mirabilis. Temuan itu diabadikan dalam Herbarium Amboinensis, sebuah karya ilmiah yang berisi tentang flora asli Maluku dan Ambon. Cantherifera mirabilis adalah nama yang ia berikan kala itu. Namun karena laporan Rumphius tentang penamaan keluarga Kantong Semar ini terlambat sampai ke Eropa (Kapal karam, buta & perang), 40 tahun kemudian (1737) Linneaus memberikan nama Nepenthes sebagai nama resmi keluarga Kantong Semar.
Spesies nepenthes biasanya berdasarkan pada perbedaan bentuk kantung, daun, batang dan bunganya. Karena umumnya nepenthes memiliki bentuk kantung bawah dan kantung atas yang berbeda, banyak sekali terjadi kesalahan identifikasi spesies.
Walau banyaknya spesies Nepenthes, area sebarannya tidaklah begitu luas, Nepenthes hanya (baru) ditemukan disekitar wilayah khatulistiwa saja. Sebaran Nepenthes terkonsentrasi di wilayah Asia, terutama Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Filipina, IndoChina), selebihnya di Madagascar, Seychelles, Srilanka, Andaman & Assam.
Sejarah yang coba saya rangkum hanya bertujuan agar tanaman ini jangan terlupakan. Sebab sampai saat ini tanaman pemangsa serangga yang cantik ini masih jarang dibudidayakan. Kepunahan pun mengancam, bila tidak ada upaya penyelamatan. Padahal, N. madagascariensis mudah dibudidayakan karena adaptif di berbagai kondisi lahan. Ia tumbuh subur di lahan basah seperti lumpur atau di lahan marjinal seperti di rawa-rawa bakau. Ia juga tumbuh di air tergenang. Oleh sebab itu, sebarannya cukup luas. Ketakung itu ditemukan di kawasan barat laut, pantai barat, hingga selatan Madagaskar.
Menjadi wajar saja jika Nepenthes termasuk spesies yang rawan punah, kenapa? karena spesies terbanyaknya berada di Indonesia, negara yang sedang berkembang yang gencar membuka hutan untuk lahan pertanian dan agrobisnis dan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan kekayaan plasma nutfah alam.

Catatan: Penulisan artikel ini sempat membingungkan saya, dari berbagai sumber yang saya ambil, Ada beberapa perbedaan pendapat dalam tulisan ini:
1. Hampir semua sumber menyepakati Nepenthes pertama kali ditemukan oleh Etienne de Flacourt (Nepenthes Madagascariensis) Namun untuk pemberian nama resmi Nepenthes untuk keluarga Kantong semar ada yang menyebut J.P Breyne (sumber: http://k4tul.multiply.com) dan Linneaus (Trubus Infokit Nepenthes).
2. Nepenthes Distillatoria ada yang menyebut dari Ceylon. Sumber: Buku Petunjuk Praktis perawatan Nepenthes Oleh Frankie Handoyo dan Maloedyn Sitanggang (Hal. 15) Terbitan Agromedia Pustaka.
3. Karena banyaknya perbedaan pendapat dalam jumlah spesies, maka tidak saya tulis berapa jumlah spesies yang sebenarnya. Beberapa sumber menuliskan:
a. 86 spesies diseluruh dunia dan 64 spesies ada di Indonesia. Sumber: Buku Petunjuk Praktis perawatan Nepenthes Oleh Frankie Handoyo dan Maloedyn Sitanggang (Hal. 15) Terbitan Agromedia Pustaka.
b. 82 jenis nepenthes di dunia dan 64 jenisnya berada di Indonesia sumber: http://k4tul.multiply.com dan http://pesanantar.wordpress.com/2007/03/17/nepenthes/
c. Dari ratusan jenis Nepenthes (103 jenis teridentifikasi), sekitar 65% jenis2-nya tersebar luas di Indonesia sumber: Trubus Infokit Nepenthes
d. 103 spesies kantong semar di dunia yang sudah dipublikasikan 64 jenis yang hidup di Indonesia Sumber : Kantong Semar (Nepenthes sp.) Di Hutan Sumatera, Tanaman Unik Yang Semakin Langka Oleh Fatahul Azwar dkk.

Mohon Perhatian: Tulisan ini dibuat untuk kepentingan pengetahuan saja, Blog ini dibuat untuk mempermudah pecinta Nepenthes untuk berbagi ilmu.

1 comment:

  1. Play Online Casino Games - Kadangpintar
    Play Online Casino 제왕 카지노 Games. A 바카라 사이트 member of the official Kadangpintar Gaming Authority, you will 온카지노 enjoy a top-notch gaming experience through a network of

    ReplyDelete